Persamaan
linear adalah
sebuah persamaan aljabar , yang tiap sukunya mengandung konstanta, atau
perkalian konstanta dengan variabel tunggal.
Persamaan ini dikatakan linear sebab hubungan matematis ini dapat digambarkan
sebagai garis lurus dalam Sistem koordinat
Kartesius .
Contoh grafik dari
suatu persamaan linear dengan nilai m=0,5 dan b=2 (garis merah)
Bentuk umum untuk
persamaan linear adalah
Dalam hal ini,
konstanta m akan menggambarkan gradien garis, dan konstanta b merupakan titik
potong garis dengan sumbu-y. Persamaan lain, seperti x3, y1/2, dan xybukanlah persamaan linear.
Contoh
Contoh sistem
persamaan linear dua variabel:
,
,
Bentuk
Umum
dimana konstanta A dan B bila dijumlahkan, hasilnya bukan angka nol.
Konstanta dituliskan sebagai A ≥ 0, seperti yang telah disepakati
ahli matematika bahwa konstanta tidak boleh sama dengan nol. Grafik persamaan
ini bila digambarkan, akan menghasilkan sebuah garis lurus dan setiap garis
dituliskan dalam sebuah persamaan seperti yang tertera diatas. Bila A ≥ 0, dan x sebagai titik potong, maka
titik koordinat-xadalah ketika garis bersilangan dengan sumbu-x (y = 0) yang digambarkan dengan rumus -c/a. Bila B≥ 0, dan y sebagai titik
potong, maka titik koordinat- y adalah ketika garis bersilangan dengan
sumbu-y (x = 0), yang
digambarkan dengan rumus -c/b.
Bentuk
standar
dimana, A dan B jika dijumlahkan, tidak menghasilkan
angka nol dan A bukanlah angka negatif. Bentuk standar ini dapat dirubah ke
bentuk umum, tapi tidak bisa diubah ke semua bentuk, apabila A dan B adalah nol.
Bentuk
titik potong gradien
Sumbu-y
dimana m merupaka gradien dari garis persamaan, dan titik koordinat y adalah persilangan dari sumbu-y.
Ini dapat digambarkan dengan x
= 0, yang memberikan nilai y
= b. Persamaan ini digunakan untuk mencari sumbu-y, dimana telah
diketahui nilai dari x. Y dalam rumus tersebut merupakan
koordinat y yang anda taruh di grafik. Sedangkan X merupakan koordinat x yang anda taruh di grafik.
Sumbu-x
dimana m merupakan gradien dari garis persamaan, dan c adalah titik potong-x, dan
titik koordinat x adalah persilangan dari sumbu-x.
Ini dapat digambarkan dengan y
= 0, yang memberikan nilai x
= c. Bentuk y/m dalam persamaan sendiri berarti bahwa
membalikkan gradien dan mengalikannya dengan y.
Persamaan ini tidak mencari titik koordinat x,
dimana nilai y sudah diberikan.
Sistem persamaan linear lebih dari dua
variabel
Sebuah persamaan
linear bisa lebih dari dua variabel, seperti berikut ini:
dimana dalam bentuk
ini, digambarkan bahwa a1 adalah koefisien, x dan n merupakan variabel dan b adalah konstanta.
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
A. Pengertian persamaan linear dua variabel (PLDV)
Persamaan linear dua variabel ialah persamaan yang mengandung dua variabel
dimana pangkat/derajat tiap-tiap variabelnya sama dengan satu.
Bentuk Umum PLDV : ax + by =
c x dan y disebut variabel
B. Sistem persamaan linear dua variable (SPLDV)
Sistem persamaan linear dua variable adalah dua persamaan linear dua variable
yang mempunyai hubungan diantara keduanya dan
mempunyai satu penyelesaian.
Bentuk umum SPLDV :
ax + by = c px + qy = r
dengan x , y disebut
variabel
a, b, p, q disebut keifisien
c , r disebut konstanta C.
Penyelesaian sistem persamaan linear dua variable (SPLDV)
Cara penyelesaian SPLDV dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Metode Substitusi
Menggantikan satu variable dengan variable dari persamaan yang lain
contoh : Carilah penyelesaian sistem persamaan x + 2y = 8 dan
2x – y = 6
jawab : Kita ambil persamaan pertama yang akan disubstitusikan
yaitu x + 2y = 8
Kemudian persamaan tersebut kita ubah menjadi x = 8 – 2y,
Kemudian persamaan yang diubah tersebut disubstitusikan ke persamaan
2x – y = 6 menjadi
: 2 (8
– 2y) – y = 6 ; (x persamaan kedua menjadi x = 8 – 2y)
16 – 4y – y = 6
16 – 5y = 6
-5y = 6 – 16
-5y = -10
5y = 10
y = 2
masukkan nilai y=2 ke dalam salah satu persamaan :
x + 2y = 8
x + 2. 2. = 8
x + 4 = 8
x = 8 – 4
x = 4
Jadi penyelesaian sistem persamaan tersebut adalah x = 4 dan y = 2.
Himpunan penyelesaiannya : HP = {4, 2}
2. Metode Eliminasi
Dengan cara menghilangkan salaj satu variable x atau y.
contoh :
Selesaikan soal di atas dengan cara eliminasi:
Jawab ;
x + 2y = 8
2x – y = 6
(i) mengeliminasi variable x
x + 2y = 8 | x 2 | –> 2x + 4y = 16
2x – y = 6 | x 1 | –> 2x - y =
6
- ………*
5y = 10
y = 2
masukkan nilai y = 2 ke dalam suatu persamaan
x + 2 y = 8
x + 2. 2 = 8
x + 4 = 8
x = 8 – 4
x = 4
HP = {4, 2}
(ii) mengeliminasi variable y
x + 2y = 8 | x 1 | –> x + 2y = 8
2x – y = 6 | x 2 | –> 4x – 2y =
12
+ ……*
5x = 20
x = 4
masukkan nilai x = 4 ke dalam suatu persamaan
x + 2 y = 8
4 + 2y = 8
2y = 8 – 4
2y = 4
y = 2
4 = 2
HP = {4, 2}
* catatan nilai + atau – digunakan untuk
menghilangkan/eliminasi salah satu variable agar menjadi 0
Contoh (i) yang dieliminasi adalah x :
x dalam persamaan satu + dan persamaan dua + digunakan tanda -
(ii) yang dieliminasi adalah y :
y dalam persamaan satu +, persamaan dua - atau sebaliknya digunakan tanda
+
C. Penggunaan sistem persamaan linear dua variable
Contoh: Harga 2 buah mangga dan 3 buah
jeruk adalah Rp. 6000, kemudian apabila membeli 5 buah mangga dan 4 buah
jeruk adalah Rp11.500,-
Berapa jumlah uang yang harus dibayar apabila kita akan membeli 4 buah
mangga dan 5 . buah jeruk ?
Jawab :
Dalam menyelesaikan persoalan cerita seperti di atas diperlukan penggunaan
model matematika.
Misal: harga 1 buah mangga adalah x dan harga 1 buah jeruk adalah y
Maka model matematika soal tersebut di atas adalah :
2x + 3 y = 6000
5x + 4 y = 11500
Ditanya 4 x + 5 y = ?
Kita eliminasi variable x :
2x + 3 y = 6000 | x 5 | = 10x + 15 y = 30.000
5x + 4 y = 11500 | x 2 | = 10x + 8 y =
23.000 - ( karena x persamaan 1 dan 2 +)
7y = 7000
y = 1000
masukkan ke dalam suatu persamaan :
2x + 3 y = 6000
2x + 3 . 1000 = 6000
2x + 3000 = 6000
2x = 6000 – 3000
2x = 3000
x = 1500
didapatkan x = 1500 (harga sebuah mangga) dan y = 1000 (harga sebuah jeruk)
sehingga uang yang harus dibayar untuk membeli 4 buah mangga dan 5 buah jeruk
adalah 4 x + 5 y = 4. 1500 + 5. 1000
= 6000 + 5000 = Rp. 11.000,-
D. Penyelesaian sistem persamaan linear dua variable dengan menggunakan grafik
garis lurus.
Penyelesaiannya didapatkan dengan menggunakan titik potong antara dua garis
lurus tersebut pada grafik garis lurus.
Contoh : kita ambil contoh soal di atas
Tentukan penyelesaian dari x + 2y = 8 dan 2x – y = 6
Langkah-langkah penyelesaiannya :
1. Menentukan titik-titik potong pada sumbu x dan sumbu y dari kedua
persamaan
Persamaan (1)
x + 2y = 8
titik potong dengan sumbu x apabila y = 0
x + 2y = 8
x + 2.0 = 8
x = 8
titik potong dengan sumbu y apabila x = 0
x + 2y = 8
0 + 2.y = 8
2y = 8
y = 4
Persamaan (2)
2x – y = 6
titik potong dengan sumbu x apabila y = 0
2x - y = 6
2x – .0 = 6
2x = 6
x = 3
titik potong dengan sumbu y apabila x = 0
2x - y = 6
0 - .y = 6
-y = 6
y = -6